Halaman Utama
Pariwisata Gunungkidul
Kawasan karst Gunungkidul dilengkapi dengan adanya sungai bawah tanah yang mengalirkan air tanah dan danau bawah tanah sehingga menjadikan kawasan karst menjadi amat penting untuk menyimpan air tanah. Mata air di kawasan karst Gunung Kidul memiliki debit air 800-1.100 liter per detik. Selain itu, di kawasan karst Gunung Kidul terdapat pula beberapa goa alami yang masih jarang tersentuh tangan manusia. Beberapa goa yang terdapat di Gunung Kidul yang dijadikan sebagai laboratorium geologi antara lain goa Langse, Gepang Tinatar, Tritis, Ngobaran, Pari, Gilap, Lowo, Bribin, Wot Lemah, dan Sundak.
Namun sungguh disayangkan, kerusakan yang terjadi di Goa Lowo terlihat pada mulut goa diakibatkan oleh penambangan secara besar-besaran oleh warga yang menyebabkan pula rusaknya fosil-fosil pra sejarah. Kawasan karst terbentuk melalui proses panjang. Namun secara umum kawasan karst dapat terbentuk melalui karstifikasi.
Karstifikasi adalah serangkaian proses mulai dari terangkatnya batu gamping ke permukaan bumi akibat proses endogen serta terjadi pelarutan di dalam ruang dan waktu geologi hingga akhirnya menghasilkan lahan karst.